KAYONG.ID – Pasar Rakyat Sukadana dinilai sepi pengunjung, para penjual mengeluhkan hal tersebut yang berdampak pada penghasilan pedagang.
David salah satu pedagang di Pasar Rakyat Sukadana keluhkan sepinya pembeli, hal itu diungkapkan kepada rekan media, Sukadana, Senin, 22 Januari 2024.
Selain itu, David juga menilai untuk fasilitas yang disediakan pemerintah daerah Kabupaten Kayong Utara sudah cukup baik seperti parkiran yang luas.
Namun, Ia menyayangkan kekurangan di Pasar Rakyat itu, selain sepinya pembeli masalah lainnya juga tidak adanya yang menjual komoditas ikan.
“Untuk masalah fasilitas sudah bagus, parkir yang luas tidak mengganggu lalu lintas, nah kalau masalah pembeli masih kurang (sepi pembeli),” tutut David.
“Karena rata-rata pembeli tanya ikan, soalnya memang, seandainya Pasar Rakyat ada penjual ikan bisa kemungkinan pasar bisa ramai konsumen (pembeli),” tambahnya.
Selain itu, David sempat mengatakan penyebab lain dari tidak adanya penjual ikan di Pasar Rakyat.
Kemudian, pedagang yang sudah pindah tiga bulan yang lalu itu berharap pembeli ramai datang ke Pasar Rakyat nantinya.
“Kenapa pedagang ikan tak mau masuk, karna pembeli masih kocar kacir, jadi resiko pedagang ikan besar kalau tak laku bisa mengalami kerugian,” tambahnya.
“Harapannya, agar pembeli jadi satu (kumpul) ke Pasar Rakyat pasti ramai pembeli, dimohon juga penertiban dari Pemerintah Kayong Utara untuk mewujudkan pasar induk biar cepat ramai,” harapannya David.
Disisi lain, Plt Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM Kabupaten Kayong Utara, Azahari Asnan mengakui bahwa sejak berdirinya Pasar Rakyat itu.
Memang belum tampak keramaian dari pasar rakyat tersebut. Penyebabnya masih ada beberapa titik pasar selain Pasar Rakyat yang masih aktif beroperasi. Sehingga pembeli belum dapat difokuskan ke lokasi Pasar Rakyat yang dibangun pemerintah Kabupaten Kayong Utara saat ini.
Lebih lanjutnya, Azhari menambahkan mendekati pelaksanaan pemilu, pihaknya akan lebih melakukan pendekatan persuasif, sehingga pedagang dapat pindah dengan kesadaran sendiri. Bahkan beberapa program pasar murah, dan pembagian doorprize kepada pembeli sudah sering dilakukan di Pasar Rakyat, agar masyarakat dapat berbelanja di Pasar Rakyat.
“Ini pasar (Pasar Rakyat) memang sudah dibangun 3 tahun lalu. Sekarang kami berupaya untuk menghidupkannya, dengan pertimbangan karena ini memasuki tahun pemilu kita tidak bisa bersikap reprensif, tapi lebih kepada persuasif, pendekatan. Membuat masyarakat merasa nyaman di pasar rakyat ini. Apa yang mereka perlukan pelan pelan kita penuhi sesuai kemampuan anggaran juga,” Tutup Azahari. (to)